Rabu, 13 Juni 2012

Nyonyonson

Matahari telah tenggelam ke dasar mataku
dan kupanggil dirimu dengan seruap asap keminyan suci ini,sebab
kutahu jumat telah lebur ke dalam diriku menjadi waktu paling sakral.
Kutunggu kedatanganmu di setiap pintu rumahku. Di atas sepat kelapa
yang kubakar.

Dalam wanginya, kulihat kelebatmu sedang membawa cahaya. Cahaya
yang tiba-tiba melarung jiwa. Sampai kudengar pula
suaramu meraba-raba
sedekat hati yang berkata-kata.


Sumber : F Rizal Alief,Nyonyonson, Majalah sastra Horison,Edisi April 2012

Dalam Biru Laut

Sambil kupuisikan namamu bersama asin garam yang pekat dan suara yang rapat,kukayuh
sampan dari tepi jiwaku
berlayar
di atas debur ombak yang tak pernah surut dalam samudera tua

Kumasuki ruang dan waktu yang paling tua di dalamnya. Dan kutinggalkan sampanku di
permukaan sana
ikan-ikan berlarian ke dalam diriku
memunguti
lumut dan batu-batu
sampai dirimu terbit serupa bulan dalam tapaku. Dan kudengar suaramu terus memanggilku.
Begitu merdu. Redakan maha rindu.



Sumber : F Rizal Alief, Dalam Biru Laut, Majalah sastra Horison edisi April 2012

Angin...

Desiran angin yang berhembus dari surga sang ilahi
dan dawai rintik hujan tadi pagi...
Kunikmati dan kuresapi...
hingga kalbu ini terbuai oleh karunia yang hakiki
Lalu kusandarkan tubuh ini pada angin yang semakin lapang
mereka terus berlalu lalang...
tanpa risau akan zaman yang semakin kejam
tapi waktu tak pernah sabar..
Ia selalu menarikku kembali..
tanpa perduli apa yang terjadi
lalu akupun kembali berkelana...
ke dunia nyata...
ke luasnya alam fana...

Selasa, 05 Juni 2012

Menunggu sang fajar

Aku masih berjalan di tepi pantai biru
Aku masih didekap malam yang gelap menyergap
dan semilir angin membelaiku...
membekukan hati dan sendi-sendi kalbu

namun tekadku masih kuat membulat
untuk menunggu sang fajar
sang maha sinar....
sang penerang langkah setiap insan

dan bila nanti sang fajar telah tiba di peraduan
ku matikan api di tungku perapian
kemudian kubasuh wajahku dengan buih yang bersinar segar
lalu kembali berjalan di tepian ini.....
menunggu sang fajar...'tuk tenggelam..